Dari Panggung Rock Menuju Mimbar Da'i TPI

Jika hidayah hilang anak nabi bisa berubah menjadi kafir. Jika hidayah datang maling jemuran bisa berubah menjadi imam masjid. Setitik hidayah juga telah mengubah jati diri seorang Muhammad Angin Bawono (Da'i Angin). Pemain musik rock ini tanpa disangka kini telah menjadi Da'i TPI. Keinginannya untuk mempelajari islam lebih dalam, diawali ketika ia berkenalan dengan musik qasidah. Sebuah aliran musik yang tentu sangat contras dengan jenis musik yang digelutinya, yaitu rock!

Sejak bergabung dengan grup rebana Al Hikmah (sebuah grup rebana dari dusun Jambusari, Kertek, Wonosobo) pada tahun 2003. Semakin lama Da'i Angin semakin cinta dengan musik-musik yang bernuansa islami. Musik seolah memberinya inspirasi untuk mempelajari islam lebih jauh. Malam yang biasanya ia gunakan untuk nongkrong sambil main gitar, kini ia gunakan untuk mengikuti majelis-majelis taklim. Waktu luang yang biasanya ia isi dengan nge-time di studio musik, kini ia menyibukkan diri dengan membaca buku-buku tentang agama. Dan hari minggu yang biasanya ia gunakan untuk menularkan ilmu nge-rock kepada para pemain band pemula, kini ia gunakan untuk melatih anak-anak seumuran SD untuk menyenandungkan sholawat.

Peristiwa yang sangat mencengangkan terjadi pada bulan Juli tahun 2005, saat ia terpilih menjadi finalis Da'i TPI wakil kota Yogyakarta. Banyak teman-temannya yang dahulu sesama pemain musik rock seolah tidak percaya akan hal ini. Bagaimana mungkin orang yang dulunya pernah bercita-cita menjadi musisi rock sejati, tapi kini ia tampil berceramah di layar kaca TPI. Namun inilah romantika hidup yang penuh dengan segala misteri. Putih terkadang berubah menjadi hitam, dan hitam terkadang berubah menjadi putih, dalam waktu yang amat sekejap. Persis seperti ulat yang berubah menjadi kepompong, lalu berubah menjadi kupu-kupu.

Tapi apakah sejak menjadi mubaligh, lantas Da'i Angin betul-betul sudah melupakan dunia rock? sepertinya tidak! Hingga sekarang Da'i Angin masih suka dengan ukuran rambut yang agak-agak panjang, persis seperti pada saat dulu ia nge-rock. Warna baju khas musisi rocker yaitu "hitam" pun masih menjadi kegemarannya. Bahkan Da'i dari Wonosobo ini punya ciri khas selalu memakai jubah hitam saat berdakwah.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini Da'i Angin mengatakan bahwa penampilannya yang kerap memakai jubah hitam dan berambut agak-agak panjang, lebih dikarenakan ia sangat menggemari Khalid bin Walid, panglima perang islam yang mendapat julukan "Si Pedang Allah". Khalid bin Walid sendiri adalah sahabat nabi yang sering mamakai jubah hitam dan berambut agak panjang! nah loh.(by nur firdaus)