Tabligh Akbar Pelajar Samarinda

Samarinda-Puluhan ribu pelajar dari tingkat SD-SMA di Kota Samarinda memadati Masjid Raya Darussalam, dalam acara Tabligh Akbar pembukaan pesantren kilat pelajar se-Kota Samarinda sekaligus untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan 1429H.

Selain dipadati oleh para pelajar, acara ini juga dihadiri oleh pejabat Pemkot, Pemprov, dan tentunya Depag Kota Samarinda selaku panitia penyelenggara. Sebagai inti dari acara ini adalah tabligh akbar yang diisi oleh dua mubaligh muda yang tampil bergiliran, mereka yaitu Ustzh.Ranti dari Tenggarong dan Dai Angin, finalis Dai TPI dari Yogyakarta.(foto: masjid raya darussalam samarinda)

Dalam kajiannya Ustzh.Ranti menekankan akan arti pentingnya sholat dan berpuasa. Dikatakan oleh ustadzah yang masih pengantin baru ini,"ciri-ciri anak yang sholeh adalah tidak malas mengerjakan sholat yang 5 waktu, kalau masih malas melaksanakan sholat berarti belum sholeh" paparnya. Namun karena terlalu banyaknya jamaah pelajar yang membanjiri lokasi acara, suasana di dalam masjid terkesan semrawut sehingga ilmu-ilmu berharga yang disampaikan Ustzh.Ranti sulit diterima dengan baik.

Ketika Dai Angin tampil, perlahan-lahan suasana kembali dapat dikondisikan. Terlebih audien sering diajaknya untuk bersholawat bersama-sama dengan irama lagu-lagu yang saat ini tengah trend di kalangan ABG. Penampilan Dai Angin yang energik, humoris, dan komunikatif membuat para hadirin menjadi fokus untuk mengikuti jalannya acara tabligh akbar. Dalam kesempatan ini Dai Angin menyampaikan pentingnya menjadikan Rasul sebagai idola dan teladan.

Saat acara sudah selesai, para pelajar mengerubuti Dai Angin untuk meminta tanda tangan dan foto-foto. Uniknya dalam suasana itu, sebagian besar pelajar nampak kecewa karena ternyata Dai Angin tidak bersedia memberikan tanda tangannya.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini Dai Angin berkata "kalau minta foto bareng itu ndak apa-apa, hitung-hitung untuk kenangan dan silaturahmi. tapi kalau untuk tanda tangan saya ndak bisa. pertama karena saya ndak mau dianggap seperti artis, kedua karena tanda tangan saya jelek" tutur mubaligh muda yang kerap tampil di acara kuliah subuh salah satu stasiun TV swasta ini. (copy artikel mch)